Pada tanggal 27 Januari 2010 untuk kesekian kalinya konsorsium riset yang terdiri dari lembaga riset LPNK, perguruan tinggi dan industri strategis seperti PT. DI, PT. PINDAD dan PT. LEN telah melakukan uji terbang roket un-guide D-230 sebanyak 10 roket dengan tipe RX 1210 sebanyak 8 roket dari rencana awal 12 roket (jangkauan 11-12 km), RX 1210/1213 double stage 1 roket (jangkauan 18 km), dan RKX 200 1 roket (jangkauan max. 20-30 km).
Pelaksanaan uji terbang dipilih di Dusun Rekesan, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang yang merupakan lapangan tembak TNI-AU. Lapangan tembak ini dibandingkan dengan lapangan tembak TNI-AD di Ambal Jawa Tengah, maupun Pamengpeuk Jawa Barat yang panjang maupun luas lahannya terbatas. Panjang lapangan tembak Pandanwangi mempunyai sekitar 13 km dan lebar lebih dari 1 km. Hal ini sangat ideal untuk melakukan validasi titik jatuh roket yang dikembangkan meskipun kelemahannya adalah dekat rumah, sawah serta tambak-tambah masyarakat dalam lokasi latihan tembak tersebut.
Dalam uji coba ini bertujuan untuk memvalidasi kinerja terbang roket seperti jangkauan, aerodinamika, target sasaran dan lain-lain, disamping itu juga untuk mengetahui kinerja propelan, material, dan struktur folded/fix fin. Pada akhir Agustus 2009, ditempat yang sama telah juga dilakukan uji terbang tipe roket RX 1210 sebanyak 6 roket dengan menggunakan multi launcher dan RKX 1210/1213 sebanyak 1 roket, dengan hasil kinerja terbang roket dibawah target yaitu rata-rata sekitar 6-7 km dan 1 roket gagal terbang karena masalah sistim firing.
Sedangkan Roket yang diterbangkan pada uji coba ini adalah penyempurnaan dari roket-roket terdahulu untuk mencapai target sesuai dari target yang diharapkan melebihi dari 10 Km. Pada pelaksanaan persiapan lapangan telah dilakukan dengan koordinasi dengan Kalatbak ASR Pandawangi, Danramil 0821/10, Kapolsek dan camat Tempeh.
Disamping itu juga telah dilakukan koordinasi persiapan peluncuran seperti SOP peluncuran (arah peluncuran, bendera-bendera merah batas daerah aman terpasang, frekuensi komunikasi, radio dan lain-lain), SOP pemantauan lokasi jatuh roket, SOP bila ada kecelakaan pada tanggal 26 Januari 2010. Masyarakat sekitar juga sudah dilakukan sosialisasi dan pemberitahuan secara jelas kepada masyarakat disekitar lokasi agar tidak memasuki arena peluncuran roket serta tempat-tempat tertentu dijaga dan diberi tanda peringatan.
Hasil akhir dari uji Peluncuran roket, dari roket pertama pada jam 7:30 WIB tipe RX 1210 dengan elevasi (sudut tembak) 60º dan berhasil menjangkau jarak lebih dari 12 km. Peluncuran roket ke-2 hingga ke-6 tipe RX 1210 dengan elevasi 65º berhasil terbang sejauh 10.8 km, 11 km, 11.98 km, 12.29 km dan 12.3 km. Roket ke-7 tipe double stage RX 1210/1213 elevasi 60º diarahkan ke laut dan berhasil terbang dengan baik. Roket ke-8 tipe RX 1210 elevasi 40º berhasil terbang sejauh 13 km.
Pada jam 12:30 terjadi penundaan peluncuran karena kecepatan angin bertiup sekitar 20 knot. Peluncuran ke-9 tipe RX 1210 elevasi 65º dilanjutkan setelah kecepatan angin normal, dan roket berhasil terbang sejauh 12 km. Peluncuran roket ke-10 tipe RKN 200 yang terdiri dari 2 bagian diarahkan ke laut dengan elevasi 60º dilakukan pada jam 15:00 dan roket terbang tidak seperti yang diharapkan dan jatuh pada jarak 1.13 km.
Uji coba roket tersebut merupakan bagian dari program 100 hari Kementerian Riset dan Teknologi dari hasil kerja konsorsium riset. Hadir pada peluncuruna roket ini antara lain Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata, para pejabat Litbang TNI dan Polri, para Pejabat KRT, Industri Strategis dan Pejabat Muspida setempat.
Sumber : www.ristek.go.id
0 komentar:
Posting Komentar