Beberapa hari ini istilah itu seringkali kita dengar baik di media cetak maupun media elektronik, entah karena dasarnya pemikiran seperti apa kok diambil istilah itu. Saya juga kurang jelas bagaimana awalnya dan seperti apa prolognya, yang jelas saat ini gencar pemberitaan tentang KPK ( yang diberitakan ) sedang bersitegang dengan pihak kepolisian ( POLRI ).
Saya sih tidak akan membahas lebih jauh bagaimana perseteruan dua lembaga negara tersebut, bukannya apa2, saya tidak mengikuti dari awal asal mula permasalahannya,... lagian juga itu bukan kewenangan saya :),.. misal pun saya membahasnya trus keterusan sampai masuk ke ranah hukum, sosial atau bahkan ranah politik trus ada sdikit salah omongan,..wah2 bisa berabe donk saya...hehe...
Saya hanya ingin mencermati beberapa hal disini, seperti yang telah kita ketahui akhir2 ini sepertinya benar2 ada drama tentang cicak vs buaya. Tentu saja secara logika naluriah, manusia secara otomatis akan membela si 'cicak', apa sebabnya? karena secara naluriah manusia kurang nyaman kalau ada permusuhan antara dua 'makhluk' yang tidak seimbang, dan pasti cenderung untuk membela yang lebih lemah, lebih kecil atau yang tertindas. Namun skali lagi saya tekankan saya bukannya ingin melakukan propaganda terhadap anda yang membaca tulisan ini dengan menggiring opini untuk membela salah satu pihak. Hanya saja dalam benak saya selalu timbul pertanyaan apa semua orang tau akar permasalahan perseteruan ini, apa semua orang tau sebenarnya apa yang sedang terjadi, apa semua rakyat tau si A dan si B ditahan oleh C karena alasan D dan permasalahan yang timbul adalah E padahal tindakan seharusnya yang benar menurut hukum adalah F dan juga parameter A dan B ini secara substansial apakah termasuk individu, institusi ataukah oknum..., apakah semua 'aware' tentang hal ini?? atau jangan2 semua orang taunya si Y adalah cicak sedangkan si Z adalah buaya sehingga mayoritas akan lebih membela cicak???!... Belajarlah untuk terlebih dahulu mengerti segala sesuatu hal sebelum kita mengeluarkan argumentasi secara panjang lebar. Nah,... setelah kita mengerti jelas akar permasalahannya baru kita putuskan kita akan membela siapa dan argumentasi apa yang akan kita keluarkan, tentu saja tanpa mengabaikan batasan-batasan, aturan serta prosedur penyampaiannya, jangan sampai argumen yang tulus dari hati nurani malah dibarengi dengan emosi dan sikap arogansi. Ingat! negara ini memang negara demokrasi, yang memberi ruang dan kesempatan pada seluruh rakyat untuk bebas mengeluarkan pendapat, tapi negara ini juga negara hukum, yang artinya segala sesuatu yang kita lakukan harus sesuai aturan dan hukum perundangan yang berlaku saat itu, bukan seenak diri kita sendiri. Mau kita membela A atau lebih mendukung Z asal dengan prosedur yang benar dan dengan penuh rasa tanggungjawab maka hal itu pastinya akan menjadi sumbangsih yang berarti bagi negara ini.
Satu hal lagi yang saya cermati disini, terlepas dari bagaimana konstelasi politik di negeri ini dan bagaimana sistematika aparatur negara yang sudah tersusun. Saya sih melihat sisi positifnya aja ( sesuai arahan David J. Schwartz ,...:) :) bahwa kita harus melihat sesuatu dari sisi positifnya aja ),.. disini saya lihat bahwa sistem hukum terutama penanganan tindak korupsi di negeri ini sudah mantab, ada banyak lembaga yang bermain disini, selain Polri juga ada Kejaksaan, MA, MK, KPK, BPK dll dan semua elemen ini saling terkait serta memungkinkan adanya fungsi controlling satu sama lain, yang artinya adalah tidak ada satupun elemen penyelenggara negara yang kebal atau tidak tersentuh hukum, jika jaksa bersalah KPK berhak menyidik, jika KPK ada indikasi pelanggaran Polri berhak juga utk penyidikan, serta jika sekiranya Polri menyimpang MK bisa memainkan perannya dan sebaliknya dan seterusnya, ini sangat positif sekali dan menurut saya inilah esensi dari proses reformasi yang telah berjalan beberapa taon belakangan ini, semua aparatur negara harus bekerja dan mengabdi sesuai porsinya dan sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada ruang sedikitpun bagi oknum2 nakal di berbagai elemen pemerintahan untuk berbuat sesuatu yang merugikan negara karena itu sama saja dengan men-zhalimi rakyat banyak, dan aparat2 penegak kebenaran lainnya pastinya akan slalu siap sedia untuk memberinya hukuman yang setimpal.
Akhirul kalam, smoga Allah SWT selalu memberi jalan yang terang di muka bumi ini, smoga slalu ditunjukkan bahwa yang benar itu benar dan salah itu salah sehingga slalu tercipta kedamaian di muka bumi Indonesia ini
0 komentar:
Posting Komentar